1. Metode Netto
Metode ini adalah gaji yang diterima karyawan sudah melalui pemotongan pajak penghasilan (PPh 21) dan juga iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
Jika perusahaan menggunakan metode netto, maka perusahaan harus menghitung besaran pajak dan membayar iuran jaminan sosial karyawan. Sehingga karyawan akan menerima gaji bersih dan tidak lagi perlu menghitung pajak dan iuran BPJS.
Penggunaan metode netto ini bisa dikatakan memberatkan bagi perusahaan karena harus menghitung seluruh potongan dan membayar pajak setiap karyawan. Namun, beruntung sekarang sudah ada payroll software yang memudahkan proses perhitungan gaji netto.
2. Metode Gross
Berbeda dengan metode netto, untuk metode gross para karyawanlah yang harus menghitung dan membayar sendiri pajak dan iuran BPJS. Dengan metode ini, perusahaan akan memberikan gaji tanpa melakukan pemotongan gaji.
Metode ini mengharuskan karyawan untuk mandiri dalam memotong, menghitung, dan membayar pajak dan iuran BPJS.
3. Metode Gross Up
Dalam metode ini, perusahaan akan memberikan tunjangan pada gaji karyawan sesuai dengan jumlah pajak dan iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Jadi perusahaan yang menggunakan metode gross up akan menanggung seluruh biaya pajak dan iuran dengan menyertakan tunjangan pajak pada gaji yang diberikan.
Nantinya setiap karyawan wajib membayar kewajiban pajak secara mandiri. Setelah karyawan membayarkan pajak, mereka harus melakukan pelaporan kepada perusahaan.
Dari ketia metode di atas, masing-masing tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri. Jadi perusahaan harus bisa menentukan mana metode yang paling cocok.
