Saat presentasi di hadapan Tim Juri Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2023, Usman Sidik yang pernah menjadi wartawan stasiun televisi RCTI dan mengaku masih memiliki Kartu Tanda Anggota PWI, membawa sejumlah produk kopra yang kini sedang dikembangkan di kabupatennya.
Saat terpilih sebagai Bupati Halmahera Selatan, Usman mendapati kopra yang jadi andalan hidup masyarakat masih diolah secara tradisional dengan pengasapan. Akibatnya, kopra tampak hitam/cokelat dan terkesan tidak begitu menarik. Kualitas hasil produknya kurang baik karena warna kelapanya hitam. “Nilai ekonominya juga rendah sehingga berpengaruh pada harga jual yang sering terjadi fluktuasi,” ungkapnya.
Usman mendorong perlunya inovasi dalam proses pengolahan kelapa menjadi kopra putih di mana kualitasnya terjamin dan sesuai permintaan pasar. Dengan demikian, harganya pun bisa terjamin dan masyarakat bisa mendapatkan hasil yang baik.
Saat dilantik sebagai bupati tahun 2021, ia langsung mengadakan inovasi pengembangan kopra putih di Halmahera Selatan. Yang pertama dilakukannya memerintahkan Dinas Pertanian menggelar pelatihan kepada kelompok-kelompok petani kelapa agar bisa menghasilkan kopra putih yang nilai ekonomisnya jauh lebih tinggi dari pada kopra hitam.
Usai pelatihan itu menyerahkan bantuan 12 unit pengolahan kopra putih yang dipusatkan di Desa Tabapoma, Kecamatan Bacan Timur Tengah. Dengan demikian, kata Bupati, para petani bisa menggunakan unit pengolahan kopra putih dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan daya saing komoditi unggulan daerah kelapa menuju senyum kesejahteraan masyarakat.











