Sementara bagi Zizi, sang pemilik Qasidah brand. Tidak asing baginya untuk beradu sikut dalam menjajakan produknya.
Lantaran, Qasidah sudah berfokus pada ranah daring sejak lama. Sayangnya, itu saja tidak cukup untuk mendongkrak usahanya sendiri.
Berbagai konten langsung dibuat oleh JFPJ untuk mewujudkan mimpinya tersebut. Dalam format reels di media sosial seperti Instagram, siapa sangka kini dapat memanjakan mata pelanggannya.
“Jadi punya katalog yang menarik banget. Kita bikin reels jadi sangat menarik,” tuturnya dengan gelak tawa.
Terkait hal ini, Henry Siagian dari JFPJ memandang, langkah pemasaran yang diberikan kepada para pemilik toko itu sudah sepatutnya berjalan demikian. Maka dari itu, JFPJ dilahirkan sebagai tim kreatif supaya mereka dapat bermigrasi ke dunia digital lebih mudah.
Ia tidak ingin ketika para pedagang ini diminta untuk bersaing dalam dunia digital menjadi tuntutan yang memberatkan. Apalagi dengan tidak adanya solusi yang mudah dilakukan bagi mereka.
“Buat UMKM sadar bahwa memang harus pindah ke digital itu kebutuhannya. Tapi yang di toko tetap harus jalan,” kata Henry dengan gestur santai.