Migrasi Pedagang UMKM ke Ranah Digital

oleh
oleh

Henry menyampaikan, proses migrasi itu akan dituntun JFPJ mulai dari foto produk, creative thinking, marketing, hingga backend website. Ketika hal ini terwujud, para pedagang ini tidak lagi berkutat pada business to businees melainkan langsung ke kostumernya.

Selain itu, penyediaan jasa untuk pengelolaan media sosial sembari memberikan pemahaman juga berjalan. Pembuatan berbagai konten ciamik dilakukan.

Pengelolaan di ranah daring tidak bisa dianggap remeh. Membangun persepsi terkadang terlewat begitu saja dan membuat produk tersebut juga tidak menarik perhatian jempol warganet.

“Yang jadi tantanganya para pedagang UMKM, engga tahu harus mempresentasikan produknya seperti apa ke orang. Padahal jual offline dan online itu beda,” ujarnya.

Maka dari itu pemahaman kepada para pedagang UMKM ini menjadi misi bagi Henry dan kawan-kawan di JFPJ. Terlebih di luar negeri, sudah banyak konsultan pemasaran kreatif yang membantu para pedagang.

Baginya, kini giliran Indonesia untuk menjalankan skema pemasaran masa kini. Bahkan, timnya tetap membuka ruang bagi para pedagang bila hanya ingin sekedar berkonsultasi.

“Kita konsultasi dulu, kita kasih tahu semua. Kita sih ga penting mau jadi apa engga, yang penting mereka sadar seberapa penting brand image itu,” katanya menandaskan.

No More Posts Available.

No more pages to load.