“Corona cup, selain menjadi ajang pentas para pesilat memperlihatkan keahliannya berseni ibing, juga menjadi tempat silaturahmi antar paguron. Palataran menjadi ‘wadah’ untuk memempersatukan semua itu”, katanya.
Sementara itu, ketua penyelenggara Yayasan palataran pakujajar sipatahunan (PPS), Rd. Wirabrata Arifin, S.E atau yang akrab disapa Abob mengatakan para peserta yang ikut dalam corona cup dalam setiap tahunnya mengalami peningkatan, bisa dikatakan membludak, itu terlihat dari antusiasme peserta dari berbagai daerah yang mengirimkan videonya ke meja panitia, dan peserta itu sendiri tidak dipungut biaya alias gratis.
“Untuk tahun ini saja 2023 tidak kurang dari 300 peserta dari berbagai Perguruan silat, mereka mengirimkan virtual/melalui video ke panitia, dan terjaring sampai ke final ada 50 finalis”, pungkasnya. (***)






