“Sang Khalilullah adalah beliau berhasil meregenerasi keturunannya untuk melanjutkan risalah tauhid (Islam) pada usia beliau sudah tua, yakni 86 tahun, beliau sangat merindukan anak keturunannya sebagai pelanjut perjuangannya. Keinginan beliau terpancar dari do’a beliau yang termaktub dalam Al-Qur’an surat Ash-shaafaat ayat : 100, Rabbi Hablii Minasshaalihiin,” jelas Ustadz Mulyono yang juga Ketua LTMNU MWC NU Kecamatan Bungkal.
Selain itu menurut dia, Nabi Ibrahim AS dan Keluarga adalah tipe keluarga yang tahan uji, tahan banting untuk mempertahankan Aqidah, beliau istiqamah untuk berada dalam ajaran agama yang benar.
“Bahwa Allah SWT. menjadikan Nabi Ibrahim sebagia pemimpin, beliau bukan sekedar mampu menjadi imamah (kepemimpinan) dalam rumah tangga saja, tetapi sebagaimana kita ketahui bahwa beliau adalah pemimpin dari 2 keluarga besar yakni dari keluarga Sarah dan Kepemimpinan dari Hajar,” tambah Ketua Komisi PR dan Keluarga serta
Pembinaan Budaya Islam MUI Kecamatan Bungkal tersebut.