Buku “Sejarah Mati di Kampung Kami”, Cara Wamenkominfo Nezar Patria Narasikan Aceh, Tsunami, Hingga Dinamika Teknologi Informasi

oleh
oleh

Untuk sampai ke rumah masa kecilnya itu, dia harus menggunakan jalan memutar.

Setiba di rumahnya, Nezar menyaksikan tempat tumbuh besar sudah luluh lantak. Benda kenangan masa kecil semua habis disapu Tsunami.

Nezar menggambarkan kondisi yang dilihatnya itu dalam tulisan berjudul “Sejarah Mati di Kampung Kami”. Artikel tersebut dia tulis dengan hati kalut dan selesai hanya dalam dua jam.

Artikel tersebut pernah dimuat di TEMPO dan jadi satu dari 29 artikel yang tertuang dalam buku “Sejarah Mati di Kampung Kami”.

Menurut Bre Redana, dalam buku ini, Nezar memperlihatkan Aceh dari sudut pandang berbeda.

Banyak narasi-narasi penting soal Aceh yang disampaikan dalam rangkuman artikel ini.

“Narasi-narasi ini menurut saya penting untuk menjelaskan Aceh sekarang dan Aceh selanjutnya,” ujar Bre yang merupakan mantan wartawan Harian Kompas.

Cara Nezar menggambar peristiwa besar lewat potret kecil ikut dipuji Bre. Dia mencontohkan artikelnya tentang pabrik kecap di Kampung Mulia, Banda Aceh.

No More Posts Available.

No more pages to load.