CEO Privy Marshall Pribadi menyatakan apresiasi kepada Pemerintah atas dukungan yang diberikan sejak awal pendirian usaha. Menurutnya, startup sangat terbantu dengan cara kerja Kementerian Kominfo melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan dampak penggunaan tanda tangan elektronik termasuk aspek faktor keamanan data.
“Tandatangan elektronik itu cara kerjanya bagaimana dan bisa memastikan keamanan dokumen, memastikan legalitas dokumen itu Kominfo benar-benar roadshow dari kota ke kota, dari lembaga ke lembaga. Jadi Privy tidak berjuang sendiri untuk mengedukasi pasar tentang tanda tangan elektronik dan sertifikasi ini,” tuturnya.
Dalam pertemuan tersebut, Wamenkominfo Nezar Patria didampingi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan. Sementara Menteri Perindustrian dan Ilmu Pengetahuan Australia Ed Husic didampingi Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams.