Komandan Denharrahlat Kostrad Mayor Inf Wisnu Broto mengatakan bahwa korban domba ini ada 5 ekor. “Empat ekor ditemukan dengan luka di leher dan beberapa bagian tubuhnya dalam kondisi sudah mati, satu ekor indukan dan tiga ekor anakan. Untuk yang induk, selain luka di leher terdapat juga luka di bagian badan bagian belakang dan bagian paha dan kaki hilang, sedangkan 1 ekor lagi hilang.
Sementara itu Direktur Eksekutif Sanggabuana Concervation Foundation (SCF), Solihin Fuadi mengatakan setelah melakukan ground check bersama pasukan Denharrahlat Kostrad tidak berani menyimpulkan satwa jenis apa yang memangsa ternak warga, karena warga baru melapor tanggal 20 September, padahal kejadiannya tanggal 8 September.
“Jejak di lapangan sudah hilang, hanya menyisakan sisa-sisa darah yang sudah mengering. Jadi bisa kita simpulkan nanti setelah ada hasil dari kamera trap,” tambah Solihin.