Ia juga menyoroti perihal kendaraan yang tidak memiliki tiket saat masuk ke jalur penyeberangan. Hal ini juga menjadi catatan bagi ASDP dalam pelaksanaan Libur Nataru nanti untuk menerapkan teknik geofencing demi membatasi pergerakan praktek calo.
“Kemudian terkait ticketing ini betul ya Pak Dirut ticketing ini memang ada permasalahan di Jawa, kalau Sumatera clear ini. Di sini di Jawa kemarin itu ada 1.000 lebih itu tidak bertiket artinya ini perlu ada yang pertama screening di Bakauheni ini nanti kita siapkan kemudian geofencing itu dirasa perlu dan untuk kesiapan sebelum Nataru,” ujar Kakorlantas.
“Kita bisa bersama sama Pak Wamen dengan ASDP ya semacam sosialisasi lah kepada para calo-calo untuk menjual tiket di radius 4 kilometer ini. Saya kira itu terima kasih atas kolaborasinya apa yang kita rencanakan kita bisa sukses dan ini menjadi gladi resik untuk lebaran karena waktunya tinggal 2 bulan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, usai melakukan peninjauan di tiga pelabuhan di Lampung, Wamenhub bersama Kakorlantas dan rombongan kembali menuju Pelabuhan Merak Banten untuk melaksanakan Tactical Floor Game (TFG) jalur penyeberangan pada saat Operasi Nataru nanti.