Ketua Umum PINKAN, Penny Iriana Marsetio dalam kunjungan itu mengatakan, musik kolintang telah diakui sebagai warisan dunia tak benda oleh UNESCO pada 5 Desember 2024.
“Hari ini kami berkesempatan mengunjungi sekaligus memperkenalkannya dengan mempertunjukkan musik kolintang,” kata Ny. Penny Marsetio.
Permainan musik kolintang dimainkan oleh para pelatih kolintang: Mauritz Tumandung, Dolof Malalantang, Ferdinan Soputan, Rama Wowor dan Ambrosius Loho di Gedung Pertunjukan ISI Padangpanjang.
“Inilah bukti musik kolintang setelah diakui UNESCO, menjadi milik orang Indonesia, semua warga di NKRI. Kolintang ini menembus batas peradaban. Kolintang menyatukan kita semua, bisa dimainkan oleh siapa pun, kapan pun dan dimana pun,” kata Ny. Penny.
Rektor ISI Padangpanjang, Dr. Febri Yulika, S. Ag., M. Hum, menyatakan dengan telah diakuinya kolintang sebagai warisan dunia tak benda oleh UNESCO, merupakan inspirasi bagi masyarakat di Sumatera Barat, khususnya di Padangpanjang untuk bergerak bersama memperjuangkan salah satu seni budaya yang ada di sana untuk diusulkan ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.