“Hindari dan bergaullah dengan orang-orang baik. Dan melalui dialog ini saya ucapkan terimakasih kepada, BNNK Jakarta Selatan, PWI Jaya, Guru dan Kepala Sekolah, serta teman-teman wartawan dan juga siswa-siswi di sekolah ini, ” ujarnya.
Acara yang di pandu Dahlan Siregar, ini semakin semarak, santai dan penuh canda memenuhi ruangan aula sekolah tatkala sesi tanya jawab.
Dalam dialog tanya jawab tersebut (3 siswi dan 4 siswa) terasa hangat dan akrab. Salah satu siswi Kelas VII B, Amanda Maryam Djuanda siswi Kelas VII B mengatakan, waktunya begitu singkat dan ingin dialog tersebut bisa dilaksanakan lagi untuk masa yang akan datang. “Dari kegiatan ini saya dapat mengetahui bahaya narkoba terlarang bagi anak-anak muda yang bisa mengalami ketergantungan,” tutur Amanda.
Arkhan Athaya Sya’ban Kelas VIII H yang ikut dalam dialog menambahkan, kegiatan tersebut memberikan pemahaman kepada remaja terkait apa itu narkoba, bahaya yang ditimbulkan serta ancaman hukumannya.
“Saya mendapatkan cara menghindari narkotika atau narkoba dan sejenisnya, serta dampak atau bahaya penggunanya. Setelah saya pulang dari kegiatan ini, saya akan memberitahukan kepada kawan-kawan bahwa narkoba itu berbahaya,” ungkapnya. Arkhan juga mengharapkan remaja Jakarta Selatan khususnya teman-teman sekolahnya dapat menghindari Narkoba.
Dalam obrolan dengan Sukamto Widodo sebelum sesi diskusi dimulai, tidak sedikit siswa yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama yang sudah terdampak narkoba. “Bahkan ada yang sampai menjual rice cooker ibunya untuk memperoleh narkoba,” terang Widodo.