Fenomena meningkatnya angka perceraian juga menjadi pengingat bahwa membangun rumah tangga tak cukup hanya dengan cinta. “Banyak yang gagal karena berharap perkawinan menyelesaikan masalah pribadi. Padahal justru di dalam pernikahanlah proses pematangan diri itu harus terus berjalan,” tambah Albert.
Di era modern ini, perkawinan juga ditantang oleh ego, gaya hidup individualistik, hingga tekanan ekonomi. Namun di balik semua itu, banyak pasangan yang tetap bertahan dengan fondasi saling menghargai dan memprioritaskan kebersamaan.
“Perkawinan adalah ruang belajar seumur hidup. Di situlah seseorang diajarkan makna sabar, setia, dan rela berjuang demi orang lain,” kata FX. Ismanto ketika menikahkan anaknya, Ludovica Cevina Alma Putri, dengan Muhammad Panji Desta Pratama, Sabtu (10/5) di Jakarta.











