Ia menjelaskan bahwa radioterapi merupakan terapi utama untuk kanker nasofaring, terutama jika terdeteksi pada tahap yang masih dapat ditangani secara lokal.
“Radioterapi untuk kanker nasofaring biasanya diberikan sebanyak 33 hingga 35 kali, selama lebih dari satu setengah bulan. Terapi ini harus dijalankan secara konsisten tanpa jeda agar hasilnya optimal,” paparnya.
Meski efektivitas terapi tinggi, tantangan besar tetap ada. Efek samping seperti mulut kering, kehilangan rasa makanan, sariawan, hingga rasa sakit saat menelan kerap membuat pasien kesulitan makan, yang berujung pada penurunan berat badan drastis.