Langkah ini juga meneguhkan reputasi Indonesia di mata dunia. International Trade Union Confederation (ITUC) memberikan penghargaan kepada Polri sebagai institusi pertama di dunia yang membentuk desk khusus ketenagakerjaan. Pengakuan itu tidak datang tiba-tiba, melainkan lahir dari data konkret: ribuan buruh yang kehilangan pekerjaan kini tersenyum kembali ke pabrik. Bahkan, pelepasan massal buruh di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta Selatan, menjadi bukti program ini bukan seremonial semata, melainkan hasil kerja sama nyata dengan industri.
“Ribuan buruh yang tersenyum kembali ke pabrik adalah potret keberhasilan nyata Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo,” jelas Haidar Alwi.
Kapolri Presisi dan Masa Depan Rakyat.
Haidar Alwi menekankan bahwa Desk Ketenagakerjaan merepresentasikan prinsip Presisi: prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan. Polri berhasil membaca potensi keresahan sosial akibat PHK massal, bertanggung jawab menghadirkan solusi, serta melaksanakannya secara transparan bersama perusahaan penerima buruh. Pendekatan ini membuat Polri tidak lagi dipandang sekadar aparat penegak hukum, melainkan sebagai penyeimbang sosial yang menjaga stabilitas ekonomi bangsa.
“Terobosan ini menandai wajah baru Polri yang semakin humanis dan solutif, sekaligus menjadi mitra rakyat dalam menghadapi krisis ketenagakerjaan,” tegas Haidar Alwi.