Sebuah Kebanggaan dari Masyarakat Kota Kecil Slawi Tegal
Oleh. Dr Yudi
HARI ini menjadi momentum kebanggaan bagi kesebelasan sepak bola kota Tegal yang tampil dalam laga pembuka Liga 2 tahun 2025 melawan tim legendaris PSMS Medan. Hal ini menghadirkan sebuah cerita besar, kebanggaan masyarakat Tegal ini mampu berhadapan dengan PSMS Medan, sebagai tim kuat yang telah mewarnai dan memiliki history panjang persepakbolaan Indonesia.
Mengapa, disatu sisi Persekat Tegal membawa semangat kota kecil yang penuh mimpi. Meski berasal dari Slawi yang sederhana, tekad mereka untuk menantang raksasa sepak bola tanah air tidak pernah luntur. Dukungan penuh dari Sekaterz, kelompok suporter setia yang selalu mengiringi perjuangan Laskar Ki Gede Sebayu, menjadi energi tersendiri dalam setiap langkah mereka.

Di sisi lain, PSMS Medan adalah simbol tradisi dan kejayaan. Dengan julukan Ayam Kinantan, klub ini telah menorehkan tinta emas di pentas sepak bola nasional sejak era Perserikatan. Enam kali juara nasional dan pengalaman panjang di ajang internasional menjadikan PSMS bukan sekadar tim, melainkan warisan sejarah sepak bola Indonesia.
Malam ini, pukul 19.00 WIB, di Stadion Utama Universitas Sumatera Utara (USU), kedua tim akan beradu gengsi. Slawi yang penuh mimpi menantang Medan yang penuh sejarah.
Semoga anak anak Slawi yang biasa bermain di Stadion kecil Trisanja tidak gugup bermain di Stadion Utama Sumatera Utara yang megah dan terbarukan.
Prediksi Filosofis: Bola Itu Bulat
Sepak bola mengajarkan filosofi sederhana namun mendalam: “Bola itu bulat.”
Artinya, tidak ada yang mustahil dalam lapangan hijau. Nama besar PSMS bukan jaminan kemenangan, begitu pula kota kecil bukan berarti tanpa peluang. Persekat Tegal mungkin datang dari Slawi yang sederhana, tetapi semangat juang bisa melampaui segala batas.
PSMS Medan tetaplah favorit dengan sejarah dan pengalaman yang dimilikinya. Namun, setiap detik pertandingan bisa menghadirkan kejutan. Mungkin Persekat akan tampil mengejutkan, mungkin pula PSMS menunjukkan kelasnya. Yang pasti, inilah pertandingan di mana legenda diuji dan mimpi diberi kesempatan untuk bersinar.
Menurut Dr. Yudi, seorang pengamat sepak bola nasional sekaligus putra asli Tegal, laga ini adalah kesempatan bersejarah. Sebagai Warteg Asli Saya melihat pertandingan ini bukan masalah tim besar atau tim legendaris, namun saya melihatnya dari kesiapan tim. Boleh kami dari kota kecil yang tentunya anggaranya juga seperti kotanya beda dengan kota besar Medan. Namun saya yakin di dada pemain persekat tekadnya tidak sekecil kotanya. Saya yakin jika persekat mampu bermain sesuai dengan game plain yang telah dirancang coach Putu Gede kita akan menang.kita tau Coach Putu Gede pernah menukangi PSMS. Ini pertandingan perdana butuh keyakinan.BELIEVE…yakin…sekali lagi filosofi bola itu bulat. Tetep langkah tegap,jangan minder,jangan takut menghadapi tim besar dengan dukungan suporter yang besar…sekali lagi bola itu bulat bung….
Jangan takut kalimat ini Medan bung! Jawab lebih lantang INI WARTEG BUNG
Pernyataan ini mencerminkan optimisme warga Tegal yang tersebar di seluruh Indonesia, dari meja warteg hingga tribun stadion.
Warteg Semesta Berdoa
Tegal dikenal dengan WARTEG, warung tegal yang tersebar di seluruh Nusantara. Dari Sabang sampai Merauke, dari kota besar hingga pelosok desa, warteg menjadi simbol kerja keras, kesederhanaan, dan semangat pantang menyerah.
Malam ini, bukan hanya Sekaterz yang berteriak dari tribun, tetapi seakan-akan seluruh Warteg Semesta ikut berdoa. Doa dari setiap pengusaha warteg, dari setiap pelanggan yang makan dengan sederhana, dari setiap sudut jalan tempat warteg berdiri semua berpadu, memohon agar Persekat Tegal mampu memberi kejutan dan mengharumkan nama Slawi di panggung nasional.
Persekat Tegal vs PSMS Medan bukan sekadar pertandingan Liga 2, melainkan simbol pertemuan antara semangat kota kecil dan kejayaan klub besar. Dari tribun, suara Sekaterz dan suporter Medan akan bersahut-sahutan, menciptakan atmosfer magis yang hanya bisa lahir dari kecintaan pada sepak bola.
Apapun hasil akhirnya, Entah kalah atau seri yang pasti malam ini adalah pesta bagi sepak bola Indonesia. Sebab sepak bola adalah tentang kebanggaan, perjuangan, dan keyakinan bahwa bola yang bulat bisa bergulir ke arah siapa saja yang pantas mendapatkannya.
dibalik itu semua, WARTEG semesta berdoa untuk Persekat,agar Laskar Ki Gede Sebayu mampu membuktikan bahwa dari Slawi yang sederhana, lahir keberanian untuk menantang legenda Ayam Kinantan.








