PWI Jaya Rumah Cerdas Bagi Wartawan Jakarta

oleh
oleh

Herawati Diah: Wartawan senior dan tokoh pers perempuan pertama yang menulis buku autobiografi berjudul Endless Journey.

Tan Malaka: Selain sebagai tokoh pergerakan nasional, ia juga aktif sebagai jurnalis yang sering mengekspos kesenjangan sosial.

Mochtar Lubis: Salah satu tokoh pers berpengaruh yang juga dikenal sebagai penulis.

“Para tokoh tersebut di atas berhasil memperkuat posisinya sebagai wartawan di tengah masyarakat. Keterlibatan para tokoh dengan masyarakat membuat PWI Jaya makin disegani. Dampaknya, PWI makin dikenal dan dihargai oleh masyarakat,” tegas Benny Joewono.

“Ketika para tokoh pers tersebut dikenal dan dihargai oleh masyarakat, mereka juga akan mudah mempengaruhi kebijakan dan pengambilan keputusan penting pemerintah. Dan, para tokoh pers ini dipercaya untuk membantu pemerintah sebagai pembantu Presiden,” jelasnya.

“Saat ini banyak tokoh pers yang publik figur maupun yang masuk di ranah politik dan menjadi menteri, namun menurut saya tidak terlalu dikenal dan dihargai masyarakat, utamanya di era disrupsi media digital & sosial. Tetapi ini sekadar pendapat pribadi saya,” ujar Benny Joewono.

“Kenapa? Karena karya nyata mereka tidak dikenal masyarakat, mereka tidak dekat dengan masyarakat,” tegasnya.

Terakhir, Benny Joewono merespon pernyataan Ketua PWI Jaya Kesit Budi Handoyo terkait sikap PW Jaya dalam membangun otoritas moral dan intelektual organisasi.

No More Posts Available.

No more pages to load.