Ribuan Warga Ramaikan Peringatan Hari Osteoporosis Nasional 2025 di GBK

oleh
oleh

“Osteoporosis adalah penyakit senyap yang sering diabaikan, padahal dampaknya besar terhadap kualitas hidup. Melalui kolaborasi lintas sektor, kami ingin mengajak masyarakat menjadikan kepedulian terhadap tulang sebagai kebiasaan sehari-hari,” ujarnya.

Apresiasi bagi Pendukung Gerakan Peduli Tulang

Sebagai bentuk penghargaan, Perwatusi menyampaikan terima kasih kepada seluruh mitra dan individu yang berkontribusi nyata dalam mendukung berbagai program edukasi dan pendampingan masyarakat di bidang kesehatan tulang.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Purnomo Yusgiantoro Center, PT Bayan Resources Tbk, PT SSP, serta lembaga pendidikan dan sosial seperti Yayasan Visi Darma Bakti Nicolaas, Warung Konre, dan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ariyanti.

Anita juga menyebut nama-nama tokoh yang selama ini menjadi penguat gerakan Perwatusi, antara lain, Mufida Jusuf Kalla, Anita Chairul Tanjung, Yanti Rinaldi, Prof. Dr. dr. Ichamsyah A. Rahman, Sp.OG (K), Prof. Dr. dr. Nicolaas C. Budhiparama, Sp.OT, FICS, Lies Purnomo Yusgiantoro, dr. Sri Kusumo Amdani, SpA(K), MSc, Farhad Brachma, Alwiesma A. Rahman, Sri Romadhiyati Harmoko, Nani Supolo, dr. Siti Annisa Nuhoni, Sp.RMK, dan Denny Admiral Nasir.

“Juga, Ibu Devi Panjaitan, Ibu Eddy, dan Ibu Indra. Mereka semua adalah inspirasi dan penguat bagi kami dalam menjalankan program pendampingan masyarakat agar dapat hidup sehat dengan tulang yang kuat,” ungkap Anita.

Menuju Gerakan Nasional Peduli Osteoporosis

Kegiatan HON 2025 ini diharapkan tidak sekadar menjadi peringatan tahunan, melainkan menjadi awal lahirnya Gerakan Nasional Peduli Osteoporosis Indonesia yang berkelanjutan. Perwatusi berkomitmen memperluas edukasi hingga ke daerah-daerah melalui pelatihan, penyuluhan, dan kampanye publik.

Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian lintas generasi, Perwatusi, Perosi, dan para mitra berharap kesadaran masyarakat terhadap kesehatan tulang semakin meningkat, sehingga angka kejadian osteoporosis di Indonesia dapat ditekan secara signifikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.