Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari Kemendag RI, yang memberikan materi tentang prosedur ekspor, manajemen rantai pasok, sertifikasi produk, serta strategi pemasaran digital internasional. Para peserta juga memperoleh panduan mengenai peluang produk unggulan Bengkulu yang potensial untuk diekspor, seperti hasil perkebunan, makanan olahan, dan kerajinan lokal.
Halasan menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata organisasi dalam memperkuat kapasitas ekonomi kader dan mendorong kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat.
“Pelatihan ini bagian dari komitmen kami agar kader Pemuda Katolik siap berkontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah dan menjadi bagian dari ekosistem ekspor nasional,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan Kemendag RI menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini, seraya berharap kegiatan serupa dapat dikembangkan di provinsi lain.
