Angga juga memberikan kritik keras terhadap langkah komunikasi Tempo. “Tempo sebaiknya tidak perlu lebay memainkan sandiwara, melibatkan media lain, atau bahkan menggalang demo,” ujarnya.
Ia menilai tindakan semacam itu hanya memperkeruh keadaan dan menutupi substansi sebenarnya, yaitu ketidakpatuhan terhadap PPR (Pernyataan Penilaian dan Rekomendasi) Dewan Pers. “Anda harusnya bertanggung jawab dan hadapi sendiri ketidakpatuhan pada PPR,” tegasnya.
Melihat situasi yang terus memanas, Angga menilai langkah banding merupakan langkah paling proporsional agar persoalan ini diselesaikan secara objektif, transparan, dan berdasarkan bukti, bukan persepsi.
Ia menutup pandangannya dengan menegaskan bahwa langkah hukum bukan bentuk permusuhan terhadap kebebasan pers, melainkan hak setiap warga negara untuk membela diri dari pemberitaan yang dinilai tidak akurat, sekaligus menjaga agar ekosistem pers tetap sehat dan berintegritas.






