Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menghadiri peluncuran buku “Dari Selamat Tinggal Duka sampai Si Doel Anak Sekolahan” karya penulis skenario senior Harry Tjahjono di Perpustakaan Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (5/12) malam. Ia mengapresiasi kontribusi Harry dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, yang telah merekam perjalanan panjang dunia film dan televisi Indonesia melalui karya-karya mereka.
Pramono menyampaikan bahwa buku tersebut menunjukkan besarnya cinta Rano Karno—atau Bang Doel—kepada Jakarta. Ia menyebut kontribusi Rano, baik sebagai seniman maupun pejabat publik, menjadi bagian penting dari cerita perkembangan Jakarta.
Ia menilai Si Doel Anak Sekolahan menjadi karya yang melekat kuat di hati masyarakat, menggambarkan sosok pemuda yang jujur, sederhana, dan tetap memegang nilai tradisi di tengah arus modernisasi. Melalui setiap adegan, masyarakat melihat perubahan kota tanpa meninggalkan akar budaya.
Pramono juga menyebut Rano Karno sangat identik dengan karakter Doel, terlihat dari julukan “Bang Doel” yang melekat hingga kini. Dedikasi panjang Rano sebagai seniman disebut turut merawat kebudayaan Indonesia.
Menurutnya, buku yang diluncurkan tidak hanya memuat proses kreatif, tetapi juga merekam Jakarta sebagai mozaik Indonesia. Karya legendaris seperti Si Doel Anak Sekolahan menjadi potret sosial tentang keluarga, perjuangan, serta dinamika kehidupan urban.
Sementara itu, Rano Karno berharap buku ini dapat mendukung upaya menjadikan Jakarta sebagai kota sinema. Ia menjelaskan bahwa Pemprov DKI telah mengirim delegasi ke Pulau Onrust, Cipir, dan Kelor untuk mengembangkan bank naskah yang kelak mendukung industri film Jakarta.
Turut hadir komponis Purwacaraka dan para pemain Si Doel yang ikut memeriahkan acara peluncuran buku.
Sebagai informasi, Harry Tjahjono merupakan penulis skenario Si Doel Anak Sekolahan yang tayang tahun 1995–1997 dan menghasilkan hampir 75 episode. Karya tersebut menjadi salah satu serial paling berpengaruh dalam sejarah televisi Indonesia.
