Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) memberikan pembekalan keselamatan kepada awak media yang bertugas di wilayah berisiko. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan jurnalis dalam menghadapi situasi darurat saat peliputan di lapangan.
Pembekalan digelar di Resimen Latihan dan Pertempuran (Menlatpur) Kostrad “Sanggabuana”, Karawang, Selasa (16/12/2025). Materi disampaikan oleh Kapten Inf Syaepurrahman selaku Perwira Seksi Operasi (Pasiops) Menlatpur.
Dalam pemaparannya, dijelaskan bahwa daerah rawan merupakan wilayah dengan potensi tinggi terhadap bencana alam maupun risiko non-alam, yang dipengaruhi faktor geografis, geologis, hidrologis, iklim, serta aktivitas manusia. Indonesia dinilai memiliki tingkat kerawanan tinggi karena berada di kawasan Cincin Api Pasifik dan pertemuan lempeng tektonik.
Kapten Syaepurrahman menekankan pentingnya pemahaman karakteristik wilayah rawan bagi jurnalis agar dapat menjalankan tugas secara aman. Pembekalan mencakup pengenalan potensi ancaman, pengumpulan data lapangan, serta langkah mitigasi, kesiapsiagaan, hingga penanganan darurat dan pascabencana.
Selain itu, awak media juga diperkenalkan dengan ransum TNI sebagai contoh dukungan logistik lapangan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam kondisi darurat atau medan berisiko.
Melalui kegiatan ini, Kemhan RI berharap awak media lebih siap menghadapi tantangan di daerah rawan, mampu mengambil keputusan tepat di lapangan, serta melaksanakan peliputan secara profesional, aman, dan bertanggung jawab demi penyampaian informasi yang akurat kepada masyarakat.










