Dirut PLN Mendatang Idealnya Dari Kalangan Internal, Lebih Beretika dan Tidak Mengejar Kekayaan

oleh
oleh
Koordinator Nasional Relawan Listrik Untuk Negeri (Re-LUN), Teuku Yudhistira

“Bukan sebaliknya malah mengedepankan arogansi dan ditakuti karena posisinya pimpinan. Harusnya pimpinan lebih beretikalah, jangan seperti orang kalap kalau lagi emosi, sehingga tidak peduli sekalipun pejabat jajarannya berusia lebih tua darinya. Hindarilah memaki-maki, apalagi sampai gebrak-gebrak meja dan memberi hukuman layaknya militer kepada pejabat yang dinilainya salah. Saya rasa ini bukan cerminan pemimpin,” tukasnya.

“Di samping itu, seorang pemimpin juga tidak boleh mengedepankan _power_ kekuasaannya. Misalnya pilih kasih dalam menentukan pejabat yang akan ditempatkannya dan mengutak-atik posisi jabatan sesukanya. Jenjang karir setiap pegawai itu harus diperhatikan sesuai fakta kinerja, jangan hanya mementingkan _circle_nya semata, lantas yang diluar lingkaran sengaja dimatikan karirnya. Kalau memang berprestasi, kenapa tidak diapresiasi,” imbuhnya.

Yudis juga mengaku bahwa apa yang disampaikannya merupakan momen pas, sebelum pasangan Prabowo-Gibran dilantik pada 20 Oktober mendatang.

“Apalagi sesuai dengan informasi, jajaran kabinet termasuk Menteri BUMN akan langsung diumumkan pada malam harinya setelah pasangan Prabowo-Gibran dilantik. Mudah-mudahan ini bisa menjadi referensi dan masukan. Apalagi bicara PLN, jelas bicara orang banyak karena listrik adalah kebutuhan primer yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Karena itu untuk mengendalikannya dibutuhkan sosok internal yang berintegritas dan memahami apa sebenarnya mau perangkatnya dari level paling bawah sampai ke atas,” tegasnya

Kekayaan Dirut Melonjak Tajam

Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO) ini juga mengaku tak habis pikir dengan sosok Darmawan Prasodjo alias Darmo, yang terindikasi lebih mengejar kekayaan selama menduduki posisi Dirut PLN.

Bukan sekadar isapan jempol. Karena itu terlihat jelas dari lonjakan harta kekayaannya sesuai dengan LHKPN ke KPK yang naik secara signifikan dalam kurun waktu 3 tahun ia menjabat.

Jika pada saat Darmo menjabat sebagai Wadirut PLN pada tahun 2020, total harta kekayaannya sesuai LHKPN hanya berjumlah Rp14,1 miliar. Lalu di tahun 2021 setelah yang bersangkutan naik menjadi Dirut PLN, kekayannya naik menjadi Rp30,1 miliar.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.