“Mayoritas penduduk Indonesia, yakni 87% memeluk Islam. Sehingga secara market size, ekonomi syariah mempunyai potensi yang sangat besar. Bisa kita lihat, begitu BSI diluncurkan, hasilnya mengalami pertumbuhan progresif. Artinya penerimaan masyarakat cukup bagus,” tutur dia.
Kendati begitu Nevi mengingatkan pentingnya untuk menjaga iklim investasi yang nyaman dan kondusif, lantaran besarnya market size tidak akan berdampak positif bila investasi bodong tidak mampu diredam.
“Ini sudah betul apa yang dilakukan oleh Ruang Anak Muda dalam hal memfasilitasi edukasi investasi agar dapat pemahaman untuk menangkal investasi bodong. Jadi tugas kita bukan hanya mendorong pertumbuhan investasi syariah, tapi kita juga berupaya menjaga agar tidak terjadi penyimpangan. Kalau marak investasi bodong, maka muncul rasa ketidakpercayaan dan ketidaknyamanan. Sehingga bonus demografi tidak bisa dikonversi secara positif,” pungkasnya.
Pada saat yang sama, Direktur Eksekutif Ruang Anak Muda, Robert E. Sudarwan menjelaskan, bahwa Milenial dan Gen Z perlu dukungan agar memahami sektor investasi secara mendalam. Dengan pemahaman yang ada, dia yakin mampu menangkal investasi bodong hingga tercipta iklim investasi yang kondusif.