“Ada perawat dan juga bidan yang saya temukan harus digaji oleh karyawan atau sesama perawat ikut iyuran membayar gaji perawat yang tidak memperoleh gaji, karena tidak adanya anggaran untuk membayarnya. Kita diberikan pelajaran besar pada situasi covid-19 puncak-puncaknya. Perawat itu sangat penting sekali”, ujar Arif alumnus S2 Manajemen Administrasi Rumah Sakit.
Perjuangan nasib perawat itu tidak boleh dibiarkan begitu saja. Masalah ini juga dialami di level Kabupaten/Kota. Dimana menurutnya, banyak permasalahan di dunia kesehatan, terutama nasib perawat yang lupa diperhatikan.
“Sulitnya penyerapan tenaga kesehatan menjadikan perawat tidak punya pilihan, sehingga banyak yang memilih bekerja di puskemas dengan gaji kecil,” ujarnya.