Penguatan ekonomi domestik berjalan seiring dengan semakin solidnya kinerja APBN di paruh pertama 2023. Sampai dengan pertengahan 2023, pendapatan negara mencapai Rp1.407,9 triliun atau 57,2% dari target APBN dan tumbuh 5,4% (yoy). Sementara, belanja negara terealisasi sebesar Rp1.255,7 triliun atau 41,0% dari pagu APBN atau tumbuh 0,9% (yoy).
Dengan capaian pendapatan serta belanja negara tersebut, kinerja APBN itu pun mendapat apresiasi positif dari Ekonom CORE Indonesia, Akhmad Akbar Susamto.
“Realisasi APBN di semester 1 2023 ini cukup bagus ya dan saya kira kita perlu apresiasi itu,” ujar Akhmad.
Menurut Akbar, dengan terjaganya perekonomian domestik tetap solid hingga triwulan ke-2 2023, serta didukung proyeksi lembaga-lembaga keuangan dunia bahwa ekonomi Indonesia masih akan bertahan di kisaran 5% pada tahun ini, maka penerimaan negara hingga akhir tahun pun akan tetap tumbuh positif dan APBN cenderung masih akan mengalami surplus.
Di sisi lain, Akbar menyoroti belanja negara yang hanya tumbuh tipis 0,9% dibandingkan periode sama tahun lalu. Akbar mengakui setelah selama 3 tahun (2020 hingga 2022) APBN bekerja keras melindungi masyarakat dari guncangan pandemi dan tekanan harga komoditas global, APBN kini sudah semakin sehat dengan adanya kebijakan konsolidasi fiskal. Defisit pun sudah kembali di bawah 3% bahkan sejak 2022.