Pesan Panglima TNI : Kita Berada Dalam Ancaman Proxy War, Renungkan Rakyat Indonesia

oleh
oleh

Hanya Cukup dengan bom molotov yang dilempar ke rumah peribadatan (Gereja, Masjid, tempat keramainnya lainnya.

Gatot juga menyinggung efektifitas gerakan ini, dalam hal penghematan lainnya adalah dari biaya transportasidan akomodasi.

Mereka tak harus mengekspor personil tentara terangnya dalam mengangkutnya dengan pesawat canggih, dan membuat markas dan seluruh fasilitasnya bagi pekerja Bule yang biayanya lebih tinggi daripada biaya akomodasi orang lokal.

Singkat kata, terang Gatot metode ini menawarkan banyak kemanfaatan dibanding perang yang dilakoni sendiri. Pelaku perang juga tak harus mengotori tanah sendiri dengan darah dan asap mesiu seperti perang zaman dulu yang saling balas berbalas memerangi dengan datang langsung ke negara yang ditargetkan sebagai sasaran.

Saat ini kita sedang melalui proses perang inilah yang tengah direncanakan untuk terjadi di Indonesia.

Pelakunya sendiri tak terlihat, invisible hands.Yang jadi “korban” demi kepentingan mereka adalah “rakyat kita” yang nantinya akan menderita dalam sejarah, yakni perang menggunakan darah kita, keringat kita, amarah kita, nyawa kita, tanah kita, ruang kita, waktu kita, senjata kita, kenaifan kita dan kemunafikan, tutup Gatot Nurmantyo. (Nr)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.