Singgih menjelaskan, pelanggaran protokol kesehatan terjadi pada Minggu (13/6) malam. Saat itu, para pembeli yang mengantre tidak menerapkan antrean sesuai protokol kesehatan, seperti menjaga jarak dan tidak memakai masker.
“Karena itu, aparat kepolisian bersama dengan Satpol PP serta personel TNI langsung membubarkan kerumunan dan menutup lapak dagangan tersebut,” ujar dia.
Salah satu sumber yang enggan menyebutkan identitasnya mengatakan bahwa sebenarnya saat ini sudah ada beberapa alternatif yang bisa digunakan pedagang untuk menjajakan sate taichan.