Jakarta, sketsindonews – Betagam orang berpendapat terkait matinya listrik oleh PLN, urusan mati listerik persoalan sepele apalagi hanya gara – gara satu pohon sengon semua pemerangan mati perekonomian lumpuh hingga Jakarta, Jawa Barat dan dan sebagian Jateng. Minggu-Senin lalu.
Dahlan Iskan mantan Menteri BUMN di era SBY membuat tulisan, menurutnya pohon sengonnya ada di Desa Malon. Nun jauh di Gunung Pati, 28 km selatan Semarang. Mati listriknya sampai Jakarta.
Maka pohon sengon itu perlu diabadikan. Fotonya. Untuk dipasang di seluruh kantor PLN. Sebagai monumen. Yang harus diajarkan turun-temurun. Dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Betapa mahalnya pohon sengon itu. Sampai membuat berjuta-juta orang menderita. Sampai transportasi kereta bawah tanah. yang masih baru tak luput ikut lumpuh. Penumpangnya harus dievakuasi. Presiden Jokowi sampai marah karenanya listrik yang dikeloa negara mati. (7/8)
Bahkan PLN sendiri sampai harus mengeluarkan ganti rugi kepada konsumen. Nilainya sampai Rp 1 triliun.
Satu pohon sengon. Di sebuah desa. Mampu menggegerkan mayapada, terang Dahlan.
Pohon sengon itu tidak salah. Tumbuhnya di dalam pagar penduduk. Tapi menjulang sangat tinggi.
Tinggi tiang SUTET itu 40 meter. Tapi bentangannya menggelayut. Tinggi 18 meter. Tinggi sengon itu sekitar 15 meter. Sudah mencapai medan magnet SUTET.
Tapi pohon sengon itu tumbuh dan kenapa pohon itu tumbuh hingga tinggi di situ?
Mengapa tidak ada yang tahu Apakah tidak ada lagi anggaran untuk patroli pohon?
Sampai mengapa ada kebijakan anggaran ini –bahwa biaya operasi dan pemeliharaan harus di bawah anggaran SDM.
Pertanyaan kita kenapa SUTET itu begitu rapuh? Hanya kesenggol satu pohon sudah pingsan seluruh Jakarta.
Itulah. Mengapa tidak boleh ada pohon dekat SUTET (Saluran Utama Tegangan Ekstra Tinggi). Jangankan sampai nyenggol. Memasuki medan magnetnya pun sudah mengganggu. Bisa korsleting yang menjadikan mengakibatkan arus listrik terhenti.
Mengapa yang korsleting di selatan Semarang, padamnya di Jakarta dan Jabar?
Orang Jakarta itu makan listriknya paling besar. Apalagi ditambah daerah industri sekitarnya: Tangerang, Bogor, Bekasi, Karawang.
Padahal pembangkit listrik terbesarnya ada di Jatim. Di Paiton.
