“Jadi anti klimaks. Saat pengumuman 1 juta KTP, dia malah mengenalkan diri akan maju lewat parpol,” ungkap doktor alumni Curtin University, Perth, Australia ini. Saat itu ada tiga partai yang menyatakan mendukung, Hanura, Golkar, dan Nasdem.
Sekarang, dia menambahkan, Ahok kembali merapat ke PDIP. Bahkan mengklaim sudah mendapat dukungan dari PDIP, sementara kita tahu para kader internal PDIP terhadap dirinya masih banyak penolakan.
Menurutnya, itu sama saja Ahok berusaha menggiring opini dan memberikan semacam warning kepada Megawati. Namun, melihat manuver politik Ahok selama ini, orang mulai tidak percaya. “Karena omongan yang mana yang bisa dipercaya dari Ahok,” tandas Siti. (Nr)