Simanjuntak (45) warga yang tinggal berdekatan dengan pembangunan menjelaskan serupa. “Kami sudah sering ribut dengan pihak kontraktor saat rumah saya bergetar dari dentuman galian,” terangnya.
“Masak pembangunan proyek besar hanya menggunakan site pile tapi bukan dengan “boor pile” sehingga secara manusiawi pembangunan itu tidak menganggu lingkungan tinggal para warga,” ujarnya.
Simanjuntak menambahkan, bahwa mereka menuntut pembangunan tersebut di hentikan sementara dulu, dan semua mesin proyek site pile, di keluarkan sambil menunggu pertemuan antara warga dan pihak pengembang.
“Kami juga orang proyek kok, tapi tidak begitu caranya dalam pembangunan yang ramah lingkungan, saya setuju saja dengan pembangunan itu, bukan kami tolak,” tegasnya.
Dalam keterangan lain Ketua RW 05 H. Encam saat menjelaskan pada warga memaparkan, tanggal 19 Maret 2016 dihubungi Proyek, pertemuan dengan warga di pos RW bicara pembangunan pelaksaan, dalam pertemuan itu sampai 2 kali, yang di undang hanya daerah sekitar saja, terangnya pada warga. Dimana pihak pengembang dengan kompensasi dengan nilai 500 ribu – 3 juta rupiah yang berdekatan dengan dampak proyek