Selain itu, ia juga berjanji tidak akan lagi menyinggung-nyinggung ayat kitab suci.
“Saya tidak akan menyinggung-nyinggung lagi karena suasana Pilkada menjadi ramai. Ya sudah, sekarang kita tidak perlu lanjutkan komentar saya ini. Saya minta media dan semua pihak untuk tidak melanjutkan ini. Repot gaduh karena saya, saya mohon maaf,” kata dia.
Atas polemik itu, Mantan Anggota Komisi II DPR itu juga mengaku telah mendapat surat teguran dari MUI DKI Jakarta.
Sebab dikatakannya melalui teguran itu, sesama agama pun dapat menafsirkan kitab sucinya secara berbeda. Apalagi berbeda kepercayaan.
“Saya diminta untuk fokus saja kepada kemaslahatan umat. Jangan ngomongin tafsiran-tafsiran agama yang sensitif karena sesama agama pun mentafsirannya berbeda,” ucap Ahok. (*)