Punden Mbah Belok, Tempatnya Ngalab Berkah

oleh
oleh

Susi, warga desa Seneng Kabupaten Gunung Kidul yang setiap hari jualan sembako di salah satu kios pasar Wonosari dulu hanyalah pedagang rombong kecil kecilan yang pekerjaanya mencari beras dari kampung ke kampung yang dijual di pasar tiap pagi.

Dengan menggunakan sepeda motor buntut yang diboncengi bronjong bambu Susi mencari untung keluar masuk kampung, meski dengan hasil yang tidak seberapa.

Meski keuntungan setiap hari yang ia dapatkan tidak seberapa, tetapi Susi tekun dan rajin keluar masuk kampung melakukan jual beli beras. Pekerjaan tersebut dijalani susi sudah lebih dari sepuluh tahun.

Tetapi satu hal yang membuat hatinya menjadi setengah putus asa, selama ini usaha yang dirintisnya tak pernah bisa meningkat, hanya cukup untuk makan dan hidup sederhana setiap hari. Padahal kebutuhan yang harus dikenakan keluarganya semakin hari semakin bertambah banyak seiring dengan bertambahnya usia pendidikan dua orang anaknya.

Sampai akhirnya Susi mencoba melakukan tirakat menjalani laku prihatin di Punden Mbah Belok. Awal pertama kali melakukan ritual Susi hanya membawa beberapa batang hio serta bunga mawar setaman untuk sesajinya. Tak banyak yang di lakukan Susi di tempat ini, dirinya hanya memintakan ampun kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas dosa dan kesalahan pedanyangan setempat agar selalu diberi tempat yang nyaman di sisiNya.

Laku yang dijalani Susi tak hanya berlangsung hanya sekali itu saja, selama tujuh malam Jumat Susi tekun menjalani laku ritual di makam Mbah Belok. Tak peduli jika malam sedang hujan, dirinya teguh menjalani laku memohon berkah dan rahmat kepada Tuhan di sebuah tempat keramat agar usaha yang digelutinya lancar dan sukses.

Doa penyuwunan yang dilakukan Susi di Punden Mbah Belok akhirnya terkabulkan juga, semakin hari usaha dagang ayam yang dirintisnya semakin bertambah maju.

Berbagai cara kemudahan tanpa disengaja bisa didapat oleh Susi dari adanya penambahan modal usaha dari sebuah Bank yang menawarkan kepada Susi untuk memperbesar usahanya, hingga dengan mudahnya mendapatkan bahan dagangan dari para tengkulak yang kemudian dia jual lagi kepada para pembeli di pasar lokal.

Dan tak selang beberapa lama kemudian peningkatan tajam bisnis jual beli sembako milik Susi terjadi. Stok sembako yang semula hanya bisa diperoleh hanya sedikit setiap hari, kini berubah hingga kiosnya hampir tidak muat oleh dagangan.

Beberapa sembako juga telah membackup kebutuhan kios bagi usahanya, hingga akhirnya Susi menjadi salah satu juragan sembako di pasar Wonosari.

“Kelancaran seseorang dalam menjalankan usaha setelah menjalani laku di Punden Mbah Belok, semuanya tergantung atas kehendak Tuhan,”ujar sang juru kunci.

Seseorang yang berniat ingin mencapai sebuah keberhasilan hendaknya tetap harus tekun dan jujur saat menjalankan usahanya. “Ketekunan dan kejururan modal utama seseorang menjalankan usahanya, sekaligus menjadi modal pokok pada saat melakukan penyuwunan di makam Mbah Belok agar Tuhan berkenan mengabulkan seluruh penyuwunanya,” pungkasnya. (kumara)

No More Posts Available.

No more pages to load.