Dijelaskannya, Tradisi intelektual ini akan mengkaji dan menganalis isu yang sedang diangkat menggunakan kajian yang komprehensif dan didasari literasi yang valid. Selain itu, menurutnya lagi, demonstran selalu melakukan pembelajaran moral dan hati nurani sehingga hati mereka lembut kepada rakyat tertindas dan bersikap tegas kepada tiran.
“Tidak sedikit juga para demonstran yang berprestasi di bidang akademik dan non akademik, namun tetap rendah hati menyuarakan kepentingan rakyat kecil,” ucapnya.
“Pernyataan menteri ini memutus tali sejarah nusantara,” tambah Tito.
Hal ini ditambahkan Tito, jelas melukai perasaan para aktivis dan merupakan bentuk penghinaan terhadap sejarah bangsa. Pasalnya, reformasi politik, pemerintahan, birokrasi, bahkan pemisahan kubu TNI dan POLRI baik di kelembagaannya sendiri maupun di ranah politik, tidak lepas dari peran para demonstran sang aktivis jalanan pada tahun ’98 silam.