“Kami disuruh manager diskotik untuk memasarkannya agar para pengunjung tidak kecewa dengan tempat kami (bravo red) dengan harga relatif murah kok bang,” ucap pria yang berdarah melayu itu.
Lebih jauh, tim mencoba mempertanyakan tentang pemilik diskotik bravo dan keberadaan obat terlarang itu kepada karyawan, dan ia menjawab semua orang di Karimun ini sudah mengetahui.
“Sudah tau semua bang kalo bravo dan obat ini milik Cuheng. Semua pokoknya tau lah bang kalo Bravo dan asal obatnya dari cuheng, kami hanya menjualkan obat nya aja bang,” Ucapnya sambil menghidupkan sebatang rokok.