“Ini disebabkan belum lulus S1 dan D-IV. Saat ini juga ada 700 ribu Guru Tidak Tetap (GTT). Ini semua pekerjaan rumah Mendikbud,” sebut Anang.
Selain persoalan guru, Anang juga mengingatkan persoalan sarana dan prasaran sekolahan yang masih memprihatinkan di banyak tempat. Persoalan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) menjadi pemicunya.
“Belum lagi, Mendikbud juga berencana merombak K-13. Jadi memang Menteri kita ini tidak fokus dalam bekerja. Ingat, semua ide Mendikbud ini taruhannya adalah anak didik,” cetus Anang.
Terkait dengan rencana penghapusan UN, Anang menilai ide tersebut belum terkonsolidasikan dengan baik di internal pemerintahan. Dia mencontohkan sikap Wapres Jusuf Kalla yang tidak setuju penghapusan UN.