Acara Pemberkatan dilaksanakan jam 11 : 04, acara pun sangat terharu dan membuat banyak mata yang tidak satu pun tidak meneteskan air mata, tapi yang saya ingat kata-kata Liyana, saya ga mau melihat kalian nangis begitu pun dia berkata dengan Suaminya Andry, Abang tidak boleh nangis, dengan menahan air mata andry pun mencoba tersenyum untuk menyenangkan hati Liyana dan setelah pemberkatan mereka saling menukar cincin, sambil berkata kepada istrinya, aku akan selalu menyayangi mu mencintai mu dalam suka maupun duka” sehat sehat lah kau istriku panjang umurlah kau istriku” dan Liyana pun sebelum memasukan cincin jari manis andry berkata “
Iklas kan kau bang Andry?, jawabnya iya de abang iklas apapun keadaannya abang iklas. ucap istri bilang ke Andry maafin aku yah bang, sambil Andry memegang tangan Liyana erat-erat dan mencium kening nya dan mulailah tukar cincin, suasana sangat terharu air mata mulai bercucuran dan saya pun ikut menangis , ini adalah pasangan yang sangat tangguh dan kuat dalam keadaan apapun.
Setelah selesai istrinya (Liyana), aku kuat bang Andry, dan bilang ke orang tuanya aku ingin lihat pesta saya dan bang andry aku ingin Lihat gedung itu. Padahal pihak rumah sakit dan dokter yang menangani tidak memperbolehkan Liyana menghadiri Pesta adat, dikarnakan kondisi Liyana tidak Memungkinkan. Tapi itulah kuasa Tuhan yang sungguh Luar biasa, bisa sampai kegedung Bagas Raya Cibinong, walaupun harus di gendong andry dan hanya terbaring sesaat sampai di ruang Pengantin
Akhirnya sekitar jam 14:00 pengantin masuk ke gedung dengan di gendong oleh andry , suasana gedung sangat antusias dan saya melihat banyak orang yang menangis “mungkin kalau saya bisa mendengar hati mereka ada yang berkata” sungguh Luar biasa pasangan ini, walaupun dalam keadaan sakit tetap menghadiri Pesta adat” dan saya coba memberi semangat untuk Liyana dengan menyuruh undangan tepuk tangan, sungguh luar biasa”
Acara pun berlanjut sesuai buku acara, dan saat Ulos hela banyak sekali yang ingin mengabadikan moment tersebut, saat-saat ulos hela saya melihat tangisan air mata pun mulai bercucuran begitupun pasangan pengantin, dengan sesekali menahan sakit, sambil tangan di infus.
Petuah dari orang tua Liyana yang saya kutip jadilah pasangan yang takut akan Tuhan sampai maut memisahkan, lalu dipeluknya mereka oleh orang tuanya dan saya melihat kuasa Tuhan hadir ditengah tengah acara Andry dan Liyana, mungkin kalau tanpa turut campur tangan Tuhan tidak akan terjadi Pernikahan ini karena saya menyaksikan sendiri Liyana menahan sakit di perut nya dan andry terus menerus memegang tangan Liyana , walaupun Liyana sempat tertidur dalam acara adat, itu tidak mengurangi kebahagian mereka berdua.