Menhub menambahkan, perjalanan darat Jakarta-Surabaya dengan jarak 765 km untuk kendaraan (truk) barang rata-rata ditempuh selama 1,5 hari sampai 2 hari, sedangkan apabila melalui laut (kapal) dapat ditempuh selama 1,2 hari (29 jam) dengan kecepatan 15 knot.
“Hingga saat ini, terdapat 12 ribu truk yang melintasi Jakarta-Surabaya sehingga menyebabkan kondisi jalan yang cepat rusak dan kemacetan. Oleh karena itu, kapal RoRo menjadi solusi atas permasalahan tersebut,” jelas Menhub.
Sejalan dengan hal tersebut, Menhub mengatakan, penggunaan kapal untuk angkutan logistik lebih ekonomis dibanding menggunakan jalan. Sebab sparepart, ongkos jalan tol dan solar lebih irit, serta terhindar dari pungutan liar di jalan.
Menhub juga berharap agar ukuran kapal RoRo dan kecepatan kapal diatur dengan baik karena apabila kecepatannya di bawah 10 knot, tetap tidak akan kompetitif dengan jalur darat.
Dengan beroperasinya kapal RoRo jarak jauh, Menhub menambahkan, pergerakan barang ke Pelabuhan Tanjung Priok menjadi meningkat. Dengan begitu, Pelabuhan Tanjung Priok sebagai hub internasional, akan banyak didatangi oleh kapal besar.
“Pelabuhan Tanjung Priok sebagai hub internasional juga akan tumbuh, yang tadinya arus kontainernya mencapai 6 juta Teus, dalam 2 atau 3 tahun ini dapat meningkat menjadi 12 juta Teus,” ujar Menhub.