Pada kesempatan yang sama pengamat ekonomi Indef, Bima Yudistira mengatakan, hutang indonedia akan jatuh tempo pada tahun 2019. Setidaknya ada 3 Sekenaria solusi. Pertama, kompromi dengan para debitur. Kedua, menolak membayar. Ketiga, terbitkan Century bond berjangka seratus tahun. Yang akan dicicil selama seratus tahun.
“Semua pilihan itu mempunyai konsekwensi dan beberapa negara telah menggunakan salah satu solusi itu. Seperti Argentina mengambil pilihan Century bond atau Yunani menolak membayar hutang,” pungkas Bima.
Kesempatan terpisah, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan total utang luar negeri pemerintah dan swasta masih 34 persen dari produk domestik bruto US$ 1 miliar, atau lebih rendah dari patokan maksimal global sebesar 60 persen dari PDB. Nilainya saat ini mencapai US$ 334 miliar.
Rasio utang hampir serupa dengan sepuluh tahun lalu, di mana total utang luar negeri sebesar US$ 141 miliar atau 32 persen dari produk domestik bruto saat itu.
“Utang tak apa kalau memang ekonomi tambah besar, persentasenya masih sama ini strategi investasi pembiayaan untuk membangun ekonomi,” kata Agus.