Dari kegiatan yang sudah ada kata Remon, ada peningkatan dalam layanan keterbukaan dari pihak pengelola baik warga yang tinggal di rusun dan apartemen.
Tidak seperti tahun lalu, dimana pihaknya untuk masuk pada apartemen secara inkklusif sedikit terhambat karena pihak pengelola kurangnya kooperatif.
Dengan kondisi ini kami merubah pola Sudin Dukcapil bersama aparatur lainnya mengundang mereka untuk menjelaskan pada pihak pengelola sehingga data dari pihak pengelola sesuai data dalam pelaksanaan giat biduk benar – benar signifikan sesuai data yang diperoleh.
Remon menambahkan, kasus WNA banyak diketemukan karena mereka benar – benar tinggal di Indonesia karena bekerja sehingga dengan kordinasi (sosialisasi) awal mereka sangat terbantu setelah mereka memahami dari pelayanan biduk yang kami laksanakan di lokasi kumpulnya orang asing.
Model kordinasi dengan sosialisasi yang intensif dalam dalam pelaksanaan biduk secara langsung dengan keterbukaan kepada pengelola tim pendamping baik security, staff management serta pihak lainnya (7 orang) dalam tugas sangat efekti, papar Remon
Sebelumnya kegiatan layanan biduk dilakukan apel langsung dihadiri oleh Wakil Walikota Jakarta Pusat Bayu Megantara, Kadis Dukcapil Pemprov DKI Edison Sianturi, Camat Tanah Abang Dedi Arif Darsono, Lurah Kebon Melati Dedi Budianto, Satpol PP, TNI Polri serta Satpol PP Kecamatan.