Karena Dionysius berpendapat bahwa pada sistem Julian Calendar tersebut adalah dimulai pada masanya JESUS / NABI ISA AS.
Tetapi tidak ada perubahan lain terhadap sistem penanggalan Julian Calender, selain penyebutan nama AD dan BC/SM serta pengadopsian Easter Table ke Julian Calender.
Julian Calender
Julian Calender adalah sistem penanggalan yang diinisiasi oleh Julius Caesar.
Tahun 1, Julian Calender adalah 45 tahun SM.
Sistem kalender inilah yang mengawali sistem kalender yang digunakan saat ini di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Julian Calender menggunakan siklus perputaran matahari dan sistem tersebut yang paling tepat untuk menghitung siklus perputaran 1 tahun adalah 365,25 hari.
Close
[1] Blackburn & Holford-Strevens p. 7
Hal ini sangat dibutuhkan oleh umat manusia terutama para petani pada masa itu, untuk menentukan kapan masa menanam; khususnya di daerah yg terdiri dari 4 musim.
Julius Caesar dari Emporium Kekaisaran Romawi pada 46 SM menetapkan sistem penanggalan tersebut kemudian ditetapkan bahwa tanggal 1 Januari (45 SM) adalah dimulainya Julian Calender.
Sebelumnya hari dalam penanggalan Romawi waktu itu berjumlah 355 hari dalam 1 tahun.
Julian Calender ini sempat direvisi oleh Kaisar Agustus mengenai perubahan jumlah hari dari masing-masing bulan.
Dari situlah terdapat Bulan Juli dan Bulan Agustus, walaupun oleh kaisar-kaisar setelahnya sempat dilakukan perubahan nama bulan, tapi 2 nama kaisar itulah yg sampai sekarang tetap digunakan sebagai penamaan bulan.
Julian Calender ini menggunakan perhitungan tahun Lunar alias peredaran mengelilingi Matahari, bukan perhitungan perputaran bulan mengelilingi bumi/ Purnama.
Di dalam Julian Calendar ini terdapat Leap Year setiap 4 tahun tapi dilakukan menurut hitungan 100 tahun, sehingga leap year dilakukan setiap 400 tahun.
Julian Calendar mulai digunakan seiring penaklukan Romawi atas daerah-daerah jajahannya.
Setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi, Julian Calendar tetap digunakan oleh banyak negara.
Tercatat, negara terakhir yang mengadopsi Julian Calendar adalah Turki Ottoman pada tahun 1840.
Gregorian Calender