Amien Rais kami tolak sebagai bapak Reformasi karena :
Pertama, Amien tidak terlibat secara total dalam gerakan reformasi 1998, karena Amien hanya terlibat dalam gerakan pemakljulan Suharto.
Kedua, Amien Rais kami tolak sebagai bapak Reformasi karena beliau mendukung Habibie pasca jatuhnya Suharto padahal gerakan reformasi artinya gerakan menolak rezim orde baru (Suharto – Habibie) sebagai paket dari sebuah sistim yang sangat korup, sistim yang menindas yang harus ditolak.
Ketiga, Saat gerakan reformasi diperjuangkan kami dihadapkan dengan Pam Swakarsa (sipil yg dipersenjatai) Amien tidak membela kami justru diam ketika terjadi kekerasan terhadap mahasiswa pada saat itu.
empat, Amien waktu menjabat sebagai ketua MPR beliau juga menolak tragedi kemanusiaan seperti kasus Trisakti semanggi1 dan 2 sebagai kejahatan HAM berat maka beliau tidak pantas diberi gelar tokoh Reformasi.
Padahal tragedi kemanusiaan itulah yang melahirkan reformasi, intinya Amien tidak pernah berdarah darah bahkan kami tolak saat pendudukan DPR/ MPR pada bulan Mei.
Kami meminta kepada adik-adik mahasiwa yakni BEM untuk membatalkan niatnya untuk memberikan gelar bapak reformasi kepada Amien Rais, sebab sesungguhnya dia bukanlah tokoh reformasi seperti yang dibayangkan.
Saya yakin dan percaya adik-adik mahasiswa ini memiliki keterbatasan referensi sejarah terkait pergerakan 98 yang menghasilkan yang namanya agenda besar reformasi, reformasi yang kita nikmati pada saat sekarang adalah hasil dari perjuangan gerakan mahasiswa 98 dimana dalam memperjuangkan reformasi itu sendiri harus ditebus dengan darah, nyawa dan bahkan terjadi penghilangan terhadap kawan-kawan mahasiswa 1998 baik di Jakarta maupun di daerah.