Hendri tertarik dengan Kamera Analog ini sejak tahun 2016, tetapi ia mengatakan menyukai hobi ini hanya sekadar baca-baca saja, karena ia masih belum yakin dengan pilihan yang di lakukan. kamera yang dipilih berfungsi atau tidak, dan sudah meliha-lihat di toko online tentang harga-harga yang dicantumkan.
Hanya saja kesimpulan yang dibuat masih belum yakin dengan yang akan dipilih.
Hingga akhirnya Hendri menemukan Bazaar kamera analog yang mewujudkan jati dirinya.
Jauh dari jangka resiko, kamera analog memang jarang untuk terkena resiko parah, “untuk resiko pastinya tidak yah, karena saya juga beli kamera analog pun juga harganya tidak semahal dengan kamera digital, kamera digital pecah yah dibetulinnya juga hampir sama dengan harga si kameranya dibandingkan kamera analog, Aduuuhh…Rusak misalkan jatoh rusak gitu pecah, rusaknya gitu juga kita mau ganti kamera gampang tinggal beli di bazaar atau toko kamera analog juga ada.” Tutur mas Hendri.
Ia menyempatkan dirinya datang untuk ke bazaar kamera analog ini untuk melihat-lihat produk yang baru dan mencoba mencari teman yang se-hobi, tetapi dengan waktu yang terbatas ia akhirnya bisa memuaskan hatinya.
Bahwa di tahun 2018 daya minat pembeli kamera analog masih cukup banyak, kamera analog masih di gandrungi oleh orang-orang, dan minat kamera analog ini tak hanya orang tua saja yang menyukaimya. Memang kamera jadul ini juga di gemari oleh khalangan anak muda yang menyukai hobinya atau kariernya.