Pekerjaan hari-harinya tergantung dari dimana dia dibutuhkan dan dimana dia dipanggil. “Saya kalau kerja mau dimana aja kok,asal bayarannya cocok dan saya sanggup buat kerjainnya,”
Meskipun sering bekerja sendiri, tetapi Djuju atau Mang uju ini memiliki teman dekat yang terkadang bekerja bersama. Namanya Tukiman. Laki-laki kelahiran Boyolali 1955 ini memiliki kesaamaan dengan Mang uju, sama-sama mencoba peruntungan di Ibu Kota ini.
Bedanya, pak Tukiman memang dasarnya bekerja di bidang ini. Sudah saling mengenal dalam waktu yang cukup lama, memungkinkan keduanya mengetahui sikap satu sama lain. Pak Tukiman tahu betul bagaimana Mang Uju ini ketika bekerja.
“Dia ini pekerja keras, kalau kerja rapih banget biar yang punya rumah senang. Orangnya suka bercanda juga jadi kalo kerjasama dia rasanya gak berat banget. Meskipun saya tahu, bebannya di banyak juga,” ujar Pak Tukiman di sela-sela perbincangan.
Djudju atau biasa dipanggil Mang uju ini adalah salah satu pribadi yang mencontohkan bahwa, meskipun berat pekerjaan harus dijalani sebaik mungkin. Meskipun hanya pekerja bangunan pun, dia berusaha untuk membuat orang yang memperkerjakannya senang dan bahagia, karena rumahnya dapat dibangun dengan baik dan nyaman, meskipun rumahnya sendiri masih jauh dari kata indah ataupun nyaman.