Dilanjutkan, Puluhan miliar uang negara yang dikeluarkan untuk jajaran direksi garuda ternyata tidak serta merta meningkatkan kinerja perusahaan pelat merah ini. Terlihat dari laporan kerja operasional PT Garuda, di mana pertumbuhan penumpang dari tahun ke tahun justru mengalami penurunan.
“Dalam kurun waktu 2013 ke 2014 misalnya, pertumbuhan penumpang garuda sanggup menyentuh angka 4.174.038 orang,” papar Jajang.
Jajang juga mengungkapkan bahwa Di tahun selanjutnya antara 2014 ke 2015 pertumbuhan penumpang garuda justru menurun drastis menjadi 3.821.750 . Terdapat penurunan yang sangat tinggi sebanyak 352.288 penumpang.
Lebih parah lagi pertumbuhan penumpang di tahun 2015 ke 2016, dimana garuda hanya sanggup menambah 2.038.820 penumpang. Ini berarti maskapai penerbangan milik negara ini kehilangan pelanggan sebanyak 1.782.930.
Lalu pada tahun 2016, garuda benar-benar jatuh. “Bahkan Rini Soemarno Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sampai turun tangan dengan mengganti direktur utama (Dirut) garuda Arif Wibowo,” ujarnya.