Jakarta, sketsindonews – Kios- kios yang berada di Jembatan Penyebrangan Multifungsi (JPM) bernama “sky bridge” telah dimiliki oleh 446 pedagang. Kepemilikan kios oleh pedagang telah melalui proses pengundian.
Pengamat Perkotaan, Nirwono Yoga melihat pengundian untuk 446 kios merupakan keputusan yang kurang tepat. Pasalnya, ada sekitar 700 orang di Jalan Jatibaru yang statusnya sebagai pedagang.
Namun kekhawatiran lokasi itu steril dari fungsi publik trotoar untuk tidak di pergunakan para mobilisasi PKL belum mendapat jaminan dari Pemda DKI Jakarta.
“PKL yang berjualan di Jatibaru mencapai 700 lebih, siapa yang berhak menempati lapak di skybridge? Bagi yang tidak tertampung mau dipindah kemana,” ucapnya. (4/11)
Nirwono menghawatirkan jika skybridge penuh, maka sisa pedagang yang tidak dapat tempat akan kembali memenuhi Jalan Jatibaru. Maka, Pemprov DKI Jakarta harus berkomitmen untuk mensterilkan trotoar dari berbagai PKL.
“Kalau tidak tertangani dan PKL masih tetap berjualan di trotoar ya berarti pembangunan skybridge sia-sia artinya pemborosan uang rakyat puluhan milyar,” tegas Nirwono.