Lebih lanjut Rohman mengatakan, SiMaC akan konsisten untuk mendorong gerakan sejuta usahawan yang di motori kaum santri. Dengan program Gus Iwan atau santri bagus rupawan pinter ngaji dan usahawan (santri preneur).
Sementara itu, Sekjen Simac Alex Iskandar menjelaskan, barbershop juga dapat jadi pilihan bagi kalangan milenial dalam melakukan pemberdayaan ekonomi. Menurut Alex, tidak sedikit tukang potong rambut yang sukses.
”Banyak tukang pangkas rambut yang mampu menjadikan anaknya sarjana. Banyak tukang pangkas rambut yang bisa naik haji,” tuturnya.
Karenanya, Alex mengimbau khusus kepada para santri agar tidak malu menjadi tukang pangkas rambut. Terlebih setelah mengikuti pelatihan barbershop yang dilaksanakan. ”Santri jangan malu menjadi tukang potong rambut,” tandas Alex.
reporter : nanorame