Hal-hal seperti ini yang menyebabkan kita harus bekerja lebih cepat, memutuskan lebih cepat, dan responsif terhadap perubahan-perubahan yang ada,” tegas Presiden Jokowi.
Di tengah persaingan global tersebut, kata Presiden, hampir semua negara sekarang ini berkompetisi dan bersaing dalam memperebutkan investasi, teknologi, maupun memperebutkan pasar.(28/8)
“Siapa yang menjadi pemenang? Menurut saya negara yang cepat, bukan negara yang besar, tetapi negara yang cepat. Selalu saya sampaikan, negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lamban, sudah,” lanjutnya.
Tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia juga akan berasal dari dalam negeri. Presiden setidaknya menyebut tiga hal, yaitu intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Untuk itu, Presiden memandang bahwa strategi-strategi baru dalam bernegara amatlah diperlukan, termasuk dalam membuat regulasi.