Sebagai jajanan pasar, nasi Oyek biasanya bisa dinikmati dengan tambahan campuran parutan kelapa dan dibungkus dengan daun pisang. Biasanya perbungkus dijual dengan harga 1000 rupiah, (tergantung porsi dan pesanan). Sementara harga beras Oyek perkilogramnya hampir sama dengan harga beras biasa atau bahkan lebih mahal karena sudah jarang yang memproduksi, terlebih proses pembuatannya begitu rumit dan lama.
Biasanya untuk pembuatan beras Oyek dibutuhkan waktu sekitar lebih dari 2 hari. Pertama-tama singkong dikupas, dibelah dan dibersihkan lalu dijemur sampai kering. Singkong kering ini lazim disebut sebagai gaplek. Setelah kering, gaplek di rendam selama 2-3 hari sambil dicuci dan diganti airnya secara rutin agar tidak bau, lalu gaplek di jemur kembali. Baru setelah kering lalu ditumbuk dan dibentuk seperti butiran beras.
Sedikit tokoh atau pelaku industri rumah tangga yang memilih menjadikan beras oyek sebagai jajanan oleh-oleh, salah satunya adalah pasangan Rosidin dan Siti (istri). Meski masih menggunakan cara-cara manual dan tradisional, pasangan yang menjalankan jenis usaha UKM yang berada dibawah binaan Relawan Paguyuban Pasopati Nusantara (RPP Nusantara) ini, memproduksi beras Oyek dengan nama “OYEK’E SITI” . Yang mana beras OYEK ini dikemas dalam bentuk bungkusan dan dijual dengan harga Rp 30.000,- per kilogram.