Lalu Arjuna menghadap Resi Kesawidi dan diberikan senjata Kunta Wijaya Danu. “Awalnya Arjuna tidak mau menerimanya, tetapi akhirnya diterima juga, dan senjata Kunta Wijaya Danu dikembalikan Arjuna kepada pemiliknya yakni Adipati Karno”.
Walaupun Arjuna sudah tahu kalau nantinya Adipati Karno akan menjadi musuhnya di Perang Barata Yuda. Namun karena sang Arjuna memiliki sifat baik dan terpuji itulah, yang merupakan keutamaan jiwa kesatrianya. Oleh karena itulah Arjuna diberikan wahyu Sri Makutha Rama.
“Sejatinya wahyu tersebut adalah berupa ajaran yang sangat mulia dan luhur, yaitu ajaran Hasta Brata. Artinya Hasta adalah delapan dan Brata adalah jalan atau laku,” ucap Yanto sambil mengatakan bagi para Raja atau pemimpin haruslah bersifat seperti delapan alam tersebut.
Menurut Yanto sifat delapan alam itu antara lain, Surya atau Matahari, Chandra atau Bulan, Kartika atau Bintang, Bayu atau Angin, Agni atau Api, Samodra atau laut, Khisma atau Bumi dan Himantaka atau Mendung atau Awan.
“Apabila seorang Raja atau Pemimpin dapat mentauladani ke delapan sifat alam tersebut, maka bisa menjadi Raja atau Pemimpin yang berbudi baik, serta arif dan bijaksana, dalam semua hal sebagaimana dicontohkan oleh ke delapan alam ciptaan Tuhan tersebut, pungkasnya.
Sofyan Hadi